Liburan di Batam, Ke Nongsa Yuk!!

December 31, 2015 Hijab Traveller 16 Comments

Hai hai..
kamu, apa kabar? iaaa kamuu..
lagi bingung? kalau bingung, mendingan kamu keluar rumah, pergi ke arah Nongsa.


Kenapa ke Nongsa?
Karena Nongsa tempatnya bagus, jalanan ga terlalu ramai, buat yang hobi foto, bisa banget main kesana, tempatnya keren brooohhh..

Sabtu kemaren saya pergi ke Nongsa bersama teman, hoho.. tempat pertama yang saya kunjungi adalah sebuah gerbang masuk Kebun Raya Batam yang lokasinya bersebelahan sama Tering Bay Nongsa, hanya sebuah gerbang tapi membuat saya tertarik untuk pergi kesana, kebetulan langit juga sedang biruuu banget, klik.. kemudian jadilah foto ini.

Karena foto dibawah sudah terlalu mainstream, ga ada salahnya dong ya duduk diatas ^-^ tapi tetep harus jaga keseimbangan juga pas naik sama turunnya yah.

Setelah selesai berfoto diatas Gerbang, perjalanan kami terhenti disebuah hutan dipinggir jalan, berhubung teman saya juga orangnya asik, akhirnya.. klik, jadilah foto ini.

Karena foto diantara pepohonan hijau sudah terlalu mainstream, kita fotonya didedaunan warna cokelat ^-^
Angin bulan Desember, lumayan swing swing ^-^
Pantai teluk Mata Ikan - Batam
Perjalanan berlanjut ke sebuah tempat yang bikin saya langsung jatuh cinta, hadeeehh.. kemana saja saya selama ini, baru tau kalau ada tempat indah seluas ini, selain tempatnya yang luas tanpa terhalang pemandangan lain, saya juga beruntung karena saat saya datang, langitnya indaaaahhh ^-^
ada yang bisa nebak ini dimana??

16 comments:

Tips Bersedekah

December 31, 2015 Hijab Traveller 1 Comments

Pagi ini perut saya sedikit tergelitik karena menerima pesan yang sepertinya di copas, sebenarnya pesan ini mengarah kepada kebaikan, hanya saja cara penyampaiannya terasa sangat berlebihan menurut saya, bahasannya tentang sedekah yang nominalnya sangat buanyak, hoho.. Pesan tersebut dikirim kedalam sebuah grup yang penerimanya berasal dari berbagai macam golongan dan penghasilan. Tentu saja itu menuai beragam pendapat, grup yang biasanya sepi itu tiba tiba saja menjadi sedikit ramai.

Bicara soal sedekah, tentu saja kita semua pernah bersedekah, pertanyaanya adalah seberapa sering kita bersedekah? setiap hari? seminggu sekali? sebulan sekali? atau setahun sekali? tentu saja jika sering bersedekah kita tidak bisa mengingat kapan pastinya. Menurut saya pribadi, sedekah itu tentang berbagi, tidak perlu menghitung nominal suatu barang atau uang yang telah kita beri kepada orang lain, yang penting adalah keikhlasan hati kita, karena sedekah dengan nominal uang yang banyak jumlahnya tidak akan bernilai dimata ALLAH jika kita merasa tinggi hati dan terus mengingat kebaikan besar yg telah kita berikan kepada orang lain. Dimulai dari diri sendiri, sejak dini dan semampu diri kita.

Jika kita hidup dengan kondisi keuangan melimpah dan hidup yang nyaman, tentu mengeluarkan uang dalam jumlah banyak tidak akan menjadi masalah, lain halnya dengan orang yang berpenghasilan pas pasan, tentunya untuk besedekah. Orang tersebut harus pandai memanage penghasilan, tabungan dan jatah sedekahnya. Sebagai manusia yang berakal tentu kita harus pandai menyiasati sesuatu untuk kelangsungan hidup. Semua harus seimbang sehingga hidup tetap berjalan sebagaimana mestinya. Ada yang mengatakan sedekah harus dipaksa, tapi kalau kita saja tidak makan, apa yang mau kita sedekahkan untuk orang lain? akhirnya malah jadi konyol.

Berikut saya punya tips bersedekah untuk orang berpenghasilan pas pasan, kenapa hanya untuk orang yang hidupnya sederhana? karena orang kaya ga perlu mikir, hoho.. Contoh disini adalah kita bisa menabung 100rb perbulan, bisa kita pakai untuk membeli mukenah, sajadah, peci, atau Al-Qur'an untuk keperluan orang sholat dan beribadah membaca Al-Qur'an, barang yang kita sumbangkan akan terus berguna dan dipakai orang. Berbuat baik bisa dimulai dari yang kecil dahulu, setelah mantap, sedekahnya bisa besar dikemudian hari.

1 comments:

Menanti Senja di Pantai Indah Puri - Batam

December 22, 2015 Hijab Traveller 8 Comments

Indah Puri Golf and Resort hadir di Batam sejak tahun 1993, terletak di wilayah Patam Lestari, Sekupang - Batam. Lapangan golf ini mempunyai 18 holes, 72 par, dan panjangnya 6085 m dengan pemandangan laut dan negara Singapore yang terhampar luas didepan mata. Sebelumnya tempat ini hanya dikhususkan untuk bermain golf dan penyewa apartement saja, tapi baru-baru ini sebuah lokasi baru sudah dibuka untuk umum, yaitu kawasan pantainya yang terletak di hole 11.

Pintu masuk Indah Puri Golf Resort

Pemandangan sebelah kiri pintu masuk Indah Puri

 Jalan masuk pantai

 Kolam renang indah Puri

 Sunset di pantai Indah Puri

Tempat tinggal saya sebenarnya dekat dengan Indah Puri, tapi saya tidak pernah mengunjungi pantainya. Dulu sewaktu masih SD, saya hanya bisa menyusuri bagian kanan wilayah lapangan golf, itupun dengan cara kucing kucingan sama satpam yang jaga. Maklum sih, namanya juga anak kecil, pastinya penasaran dengan suasana lapangan hijau yang luas. Apalagi lapangan tersebut cuma terpisah jarak beberapa ratus meter dari rumah saya. Teman bermain saya dulu sering mengajak saya untuk marathon pagi. Kami keluar rumah saat subuh untuk menghindari pak satpam, sekedar untuk bermain dan berlari-larian. Setelah capek, para cowok kadang memanjat dan memetik buah kelapa buat kami, setelah melepas dahaga dan berkeringat, kami kembali pulang.

Sunset di pantai Indah Puri

Karena sudah dibuka untuk umum, Minggu lalu saya mengajak teman teman berkunjung ke pantai untuk menyaksikan keindahan sunset di Pantai Indah Puri. Biaya masuknya hanya dikenakan 5rb per orang. Boleh membawa makanan sendiri tapi tetap harus memperhatikan kebersihan dan jangan membuang sampah sembarangan.

Area pantai tidak terlalu luas tetapi pasir pantainya halus, serta ditumbuhi pohon pinus. Pihak pengelola menyediakan alat untuk aktivitas olah raga air seperti canoe dan papan seluncur, pengunjung bisa menyewa. Jika pengunjung datang saat air laut sedang surut, bias sekalian iseng-iseng mencari tangkapan laut seperti kerang, gonggong dan siput. hasil tanghapan bias dibawa pulang lalu dimasak. Hal yang paling saya suka adalah menyaksikan matahari terbenam dengan langit yang berwarna orange kemerahan dari sebelah kiri pantai, Ketika senja menghilang ditelan pekatnya malam, kita bisa menikmati pemandangan laut berupa kerlap kerlip cahaya lampu kapal dari kejauhan.

8 comments:

Pulau Mubut - Menanti Sunrise di Pulau Mubut Darat

December 15, 2015 Hijab Traveller 6 Comments

Saya bergabung di sebuah komunitas yang bernama anak pulau, tanpa terasa sudah hampir setahun komunitas ini terbentuk, karena namanya anak pulau, sudah barang pasti kegiatannya tidak jauh dari pulau, salah satu tujuan dibentuknya komunitas ini adalah supaya anak lokal bisa lebih mengenal pulau kecil yang tersebar di wilayah Kepri (Kepulauan Riau), selain itu juga bersama kita bisa membantu meningkatkan minat wisatawan untuk lebih mengenal Kepri dan membantu meningkatkan perekonomian warga sekitar, dengan menyewa alat transportasi laut berupa boat, dan membeli makanan yang mereka jajakan serta menyewa penginapan sederhana yang mereka sediakan.

Sunrise di pulau Mubut Darat "Pulau tidak berpenghuni"

Happy 1st Anniversary Anak Pulau

Untuk merayakan hari jadi komunitas anak pulau, atas saran salah satu blogger , kami diarahkan pergi ke pulau Mubut. Pulau Mubut sendiri terbagi menjadi dua, yaitu Mubut darat dan Mubut laut, letaknya berdepanan dengan Desa Sembulang. Desa Sembulang sendiri letaknya diantara jembatan 4 menuju jembatan 5 Barelang. Gerbangnya berwarna kuning disebelah kiri jalan. Dari gerbang dibutuhkan perjalanan 15 menit untuk mencapai desa Sembulang. Sementara untuk mencapai pulau ini, kita harus menyeberang menggunakan boat dan dikenakan biaya 40ribu untuk perjalanan PP.
 Sunset di pelabuhan Sembulang
Perkiraan kami sampai di pelabuhan Sembulang adalah jam 4, tetapi dikarenakan drama menunggu dan 1 rombongan mobil nyasar sampai ke Jembatan 6, akhirnya kami berangkat jam 5 lewat, begitu sampai pulau, hari sudah mulai gelap dikarenakan pulau Mubut Darat yang kami datangi ini tidak berpenghuni, jadi suasananya gelap gulita, Hadeeeh.. awalnya saya sempat dag dig dug serrr.

Untungnya di Pulau Mubut Darat ini sudah tersedia beberapa gazebo untuk beristirahat dan meletakkan barang bawaan kita, di pulau ini untuk pertama kalinya saya mencoba sholat di alam terbuka. Semilir angin yang lembut menyentuh kulit membuat saya berucap syukur karena sudah diberikan kesempatan untuk merasakan sensasi berbeda dalam beribadah memohon ampunan kepada pencipta alam dan seluruh isinya, Alhamdulillah.
Suasana pada saat pertama kalinya sampai di pulau Mubut
Langit semakin pekat, pertanda malam telah tiba, api unggun pun telah siap dihidupkan, saatnya kami memulai membentuk lingkaran, mendengarkan curhat dan keluhan masing masing personil dan saling memaafkan, karena dalam sebuah perkumpulan, sudah pasti ada yang pernah cek cok atau salah dalam berkata kata, intinya dalam setahun kita sudah mulai paham akan watak teman kita, memulainya dengan saling memaafkan dan membuka lembaran baru tentunya tidak akan menjatuhkan harga diri masing masing, justru dengan adanya sebuah perkumpulan kita bisa saling belajar dari setiap kesalahan yang pernah terjadi, dan memperbaiki diri untuk kedepannya. Setelah itu kami potong kue, simbolis hari jadi anak pulau.

Malam sudah semakin larut, kami mempersiapkan diri untuk tidur, ada 17 orang, 4 orang tidur ditenda, selebihnya tidur di gazebo yang paling besar, tiba tiba ada yang berteriak, ikan biliiiiissss, banyaaaakk!! dengan rasa penasaran akhirnya saya menuju bibir pantai, benar saja ternyata perairan pulau Mubut masih sangat jarang dijamah orang, ikan bilis pun asik mengikuti lampu senter hape yang teman saya arahkan, kemudian saya balik lagi untuk merebahkan badan yang mulai lelah. Tengah malam terdengar rintik hujan  menerpa atap daun kelapa, tempat peristrahatan kami. Walaupun sudah larut tetap saja ada yang berisik -____- alhasil saya terlelap setelah jam 3 subuh, kemudian jam 5.40 bangun lagi untuk sholat, setelah itu kami beramai menanti sunrise.
yeeeyy, sunrise

Gundukan pasir ini akan hilang sewaktu air pasang
 yeyeye lalalala
 Ini balonku, mana balonmu? uni Yanti, ce Siawthing and Ms Yuni
eak, pelampung cantik ikutan eksis
Pasir putih sepanjang pantai

Pantai pasir putih tampak dari kejauhan

Beberapa dari mereka sudah berhamburan menikmati segarnya air laut di pulau Mubut, lalu saya juga segera menyusul mereka untuk menceburkan diri diperairan jernih pulau Mubut. Seumur hidup baru sekali saya benar benar menanti matahari terbit, sholat di alam terbuka, dan untuk pertama kalinya saya berhasil mengapung tanpa menggerakkan tangan maupun kaki, belajar terjun ala ala perenang handal tapi gagal, lalu saya bisa tidur di atas air dan menatap birunya langit, kemudian mengajarkan dua orang sahabat saya, Yanti dan Eka Dewi ^-^ untuk belajar mengapung di atas air.

Setelah cukup puas berenang sampai tangan dan kaki mengembang akhirnya kami bersiap untuk pulang, tapi apa mau dikata, rintik air yang turun dari langit mulai membasahi bumi dengan derasnya, jadwal pulang jam 9 jadi sedikit terlambat menjadi jam 11 siang, dikarenakan hujan dan rumah saya yang letaknya cukup jauh, akhirnya saya sampai dirumah jam setengah 3 sore, melelahkan namun menyenangkan. Sekian cerita pulau Mubut sampai bertemu di cerita perjalanan selanjutnya. ^-^

6 comments:

Sepatu Kanan

December 11, 2015 Hijab Traveller 11 Comments

Hi penonton, dadah dadah kelayar ^-^

Beberapa hari yang lalu saya ada janji nongki cantik bersama para traveller untuk mencicipi pizza yang mozarellanya ngaret bingit, dan setiap jalan biasanya saya suka gonta ganti sepatu, begitu sampai diarea parkir mall saya berjalan beberapa langkah, tapi kok rasanya aneh banget di kaki bagian kanan, mata saya langsung tertuju pada ujung kaki kanan, ow em jih.. ini sepatu kok bisa jadi begini?? huhu.. lemnya sudah tidak merekat dengan kuat, padahal ini sepatu jarang banget dipakai karena saya suka modelnya jadi sayang kalau sering dipakai ntar jadi cepat jelek, hiks. Simpan punya simpan akhirnya dia rusak sendiri, mungkin dia sudah lelah mencari jalan keluar karena saya masukin ke dalam kotak, etapi masih bisa diselamatkan kok, cuma dibagian ujungnya aja dikit yang perlu dilem ulang.

Three minutes later, *masih di parkiran* awalnya sih pengen langsung pulang, tapi berhubung sudah di kawasan tempat makan yang dituju, dan didalam mall juga semua serba ada, akhirnya saya langsung pergi ke toko sepatu, tapi ya gitu -___- kadang apa yang kita cari belum tentu sesuai yang kita mau, karena waktu ketemu teman terbatas akhirnya saya asal pilih alas kaki, yang penting bisa menyelamatkan saya dalam hitungan beberapa jam kemudian, ckckck..

Dari obrolan panjang yang ngalor ngidul dengan beberapa traveller, ada yang nyinggung soal HarBolNas (Hari belanja online nasional) jadi temen ngasi tau kalo ada diskon besar besaran di tanggal 10-12 Desember ini, aiiihhh pas banget yah ^-^ berhubung saya kurang puas dengan sepatu yang saya beli kemarin, dan weekend ini saya ada acara ngemping diluar pulau dan ga bakal sempat jalan ke mall, akhirnya saya buka web Zalora, eh ternyata barangnya cakep, jadi saya tinggal nyari sepatu yang saya mau, dan acara kemping tetap berjalan, asik deh hidup jaman sekarang, mau transaksi tinggal klik, hehe..

11 comments: