One Day Explore, Alun Alun Kota Batu - Taman Rusa Pujon - Labirin Coban Rondo - Coban Rondo - Malang

December 23, 2016 Hijab Traveller 9 Comments

Usai mengikuti Tour Bromo, kami pun terdampar di Malang, sambil menunggu mobil sewaan yang tak kunjung datang. Sembari menunggu, kami memesan kfc ala ala. But unfortunately, ayam yang tergolek di piring gue ternyata yang satunya lagi rada mentah, makin ga selera dong -____-.

Taman Labirin - Pujon 

Perjalanan dari Malang ke Kota Batu itu rasanya rada deg-degan. Pasalnya pengendara sepeda motor di sini lumayan ekstim, main nyerobot. Ada pula beberapa pengemudi mobil yang ga mau ngalah ngasi jalan, ditambah lagi dengan lalu lintas Kota Batu yang kalau dibandingkan dengan Batam, masih teratur di Batam. Untungnya babang Zack orangnya sigap, tenang dan cepat menguasai keadaan, sampailah kami di Kota Batu dengan selamat ^-^. Di Kota Batu kami menyewa mobil APV dengan tarif 300rb per hari dan bisa lepas kunci.

Kring kriiiiinggg, kring kriiiiiiiiing anggap aja gitu, pemilik homestay sudah mulai telp untuk menanyakan dimana keberadaan kami. Saat itu kami juga sempat kebingungan mencari alamat, untungnya pemilik homestay menawarkan diri untuk menjemput dan menujukkan jalan supaya kami bisa cepat sampai dan langsung istirahat. Eh ternyata lokasinya ga jauh dari tulisan Alun Alun Kota Wisata Batu ^-^.

Homestay Samawa

Malam hampir menjelang, kami menginap di Homestay Samawa yang letaknya persis di Alun Alun Kota Batu. Udaranya segar, saking segarnya pas gue pertama kali nginjak lantai rumah, rasanya kayak nginjak lapisan es. Rumahnya bersih, di dalam terdapat 3 kamar tidur, ruang tamu, ruang keluarga, dapur, dan 2 kamar mandi. Dimana salah satu kamar mandinya dilengkapi dengan shower air panas.

Pemilik rumah juga sangat baik dan ramah, mereka juga menyediakan peralatan masak seperti teflon, panci, pisau, dan alat makan, ow ia, di sini juga disediakan setrikaan loh. Buat yang pengen nyewa homestay, bisa contact no ini 081334634700.

Saatnya makan malam, karena udah berada di kawasan alun alun, so pasti ga perlu pergi dengan menggunakan kendaraan, cukup jalan kaki aja udah banyak warung makan bertebaran disekitar kawasan ini. Untuk harga makanan, di sini memang sedikit lebih mahal. Lalu gue teringat dengan obrolan teman seperjalanan yang gue kenal sewaktu di dalam bus dari terminal Bungurasih menuju Malang. "Hidup di Batu emang enak mba, adem, banyak hiburan, wisatanya bagus, tapi makanannya mahal, itu yang ga enak", si mas curhat.

Bener juga sih katanya, haha.. ngeliat spanduk promo ayam penyet yang seharga 12rb, yah kita pada tertarik. Jadi 4 orang temen gue mesen ayam penyet, karena gue ga laper, jadi pesen tom yam. Pas makanannya datang, gue kaget karena porsinya jumbo pake banget. Padahal di foto menu, mangkoknya kecil, eh yang datang kayak baskom. Ternyata kuahnya doang yang banyak, isinya cuma tofu, 2 ekor udang sama bakso ikan, seporsi tomyam harganya 40rb -____-. Jadi ceritanya, sperti jualan kuah guys, isinya hanya menjadi hiasan. Sementara gado gado pesenan temen gue yg satunya lagi seharga 20rb, yang kalau di Batam cuma 10rb, hahaha.

Dah malam nih, bobo' dulu yah, lanjut besok.

Zzzzzzzzzz.. #KemudianTidurSambilMimpi

***

Pagi hari, 12 Desember 2016. Sebelum explore ke tempat wisata, kami menyempatkan diri untuk sarapan dan menikmati udara segar di Alun Alun Kota Batu. Fyi guys, Kota Batu terletak 90 km sebelah barat daya Surabaya atau 15 km sebelah barat laut Malang. Wilayah ini terletak 800 meter dari permukaan laut dan memiliki suhu yang dinginnya sekitar 17-25 derajat Celcius, dikarenakan dikelilingi oleh pegunungan. Kota Batu dulunya merupakan bagian dari Kabupaten Malang, yang kemudian ditetapkan menjadi kota administratif pada 6 Maret 1993. Pada tanggal 17 Oktober 2001, Kota Batu ditetapkan sebagai kota otonom yang terpisah dari Kabupaten Malang.

Alun Alun Kota Batu, in frame journaleka.com

Alun Alun Kota Batu
Alun Alun Kota Batu

Gedung Strawberry & Gedung Apel - Alun Alun Kota Batu

Tujuan pertama kami adalah Kawasan Taman Labirin Coban Rondo, jarak tempuhnya sekitar 30 menit jika berkendara dari Alun Alun Kota Batu. Dalam perjalanan menuju kawasan wisata, kita bisa menikmati pemandangan alam berupa perbukitan dan view Kota Batu dari ketinggian. Kami juga sempat melihat ada yang main paralayang, barisan pohon pinus, dan warung makan yang berjejer disepanjang jalan. Satu hal yang menarik perhatian gue adalah paralayang, suatu hari nanti gue pengen deh terbang di atas awan dan merasakan sensasi terbang seperti burung di angkasa ^-^.

Sebelum main ke Taman Labirin, kami sempat masuk ke kebun dan memberi makan Rusa. Awalnya gue mikir, ni bocah ngapain coba? pada megang segelas labu air ditangan. Ternyata mereka mau masuk ke kandang rusa. Gue juga ga mau ketinggalan, lumayan seru guys, sampai sampai makanan yang gue bawa itu diseruduk habis sama Rusa. Masuk kebun dan memmberi makan Rusa dikenakan biaya 5rb. Untuk tiket masuk labirin dikenakan biaya 10rb. Saat masuk, mesti barengan yah sama temennya, jangan mencar loh. Kalo tersesat kan bisa cari jalan keluar bareng, karena #SendiriItuNggakEnak.



Bersama livejournalofasad.com & zackamega.com

Ngasih makan Rusa
Taman Labirin - Pujon

Setelah itu kami melanjutkan perjalanan menuju Coban Rondo yang letaknya tidak jauh dari Taman Labirin. Akses wisata yang mudah menyebabkan Coban Rondo dikunjungi banyak orang. Dari tempat parkir kita hanya perlu berjalan santai dengan suasana hutan yang asri. Hati-hati ya sama monkey yang bebas berseliweran di sini, karena mereka suka mencuri makanan yang dibawa pengunjung.

Sebelum atau sesudah menikmati Coban Rondo, kalian bisa membeli oleh-oleh khas Kota Batu juga, letaknya satu lahan dengan parkiran. Untuk oleh-oleh seperti gantungan kuncil, tempelan kulkas dan beberapa barang kecil lainnya, harganya cukup murah. Namun kami sempat merasa ngenes ketika membeli keripik kemasan aluminium berukuran kecil. Beli 10 bungkus, dimana satu bungkus itu isinya cuma sekitar 8 keping keripik, wkkkkkk..

Coban Rondo ini memiliki ketinggian sekitar 84 m dan berada di ketinggian 1.135 meter dari permukaan laut.  Airnya berasal dari sumber di Cemoro Dudo, lereng Gunung Kawi. Menurut legenda, dahulu katanya ada sepasang pengantin baru yang baru melangsungkan pernikahan. Dewi Anjarwati yang berasal dari Gunung Kawi, dan Raden Baron Kusuma yang berasal dari Gunung Anjasmoro.

Suatu hari Dewi Anjarwati pengen ketemu sama kedua mertuanya di Gunung Anjasmoro. Orang tua Dewi Anjarwati ga ngasi ijin kedua mempelai untuk pergi karena usia pernikahan mereka baru 36 hari (selapan), dan menurut kepercayaan masyarakat Jawa pasangan pengantin yang belum melalui masa selapan ga dibolehin pergi jauh, sesuatu yang buruk akan terjadi. Tapi pengantinnya bandel.

Coban Rondo, hasil foto gue keliatan tanpa penghuni yaq.. Padahal gue ke sini pas libur panjang dan bertepatan sama hari besar Maulid Nabi. Dibawah itu udah kayak pasar, orang-orang pada berseliweran. So, buat ngedapetin foto kayak gitu, gue naik tangga yang terletak disebelah kiri jalan.

Kawasan Coban Rondo


Masih lanjut nih guys, cerita tentang sepesang pengantin tadi.


Jeng jeeeeeengggg.
.
.
.
.
.
Di tengah perjalanan, datanglah seorang pria yang mengaku sebagai Joko Lelono. Do'i jatuh cinta sama Dewi Anjarwati dan mau ngerebut istri Raden Baron. Terjadilah perkelahian yang berlangsung sengit dan mereka sama sama kuat. Raden Baron Kusumo memberi perintah kepada pengikutnya supaya mereka lari dan mwnyelamatkan Dewi Anjarwati di sebuah tempat dekat Coban (air terjun). Akhirnya rombongan ini menunggu Raden Baron Kusumo di Coban. Tapi si  Raden Baron Kusumo ga pernah datang, lalu sang putri jadi janda.

Pesan dari cerita rakyat Coban Rondo, jangan ngegampangin perkataan orang tua. Tapi bisa jadi itu emang udah takdirnya Neng Dewi juga kali yaq. Usai mengunjungi Coban Rondo, Kami melanjutkan perjalanan untuk mengembalikan mobil dan langsung menuju stasiun Arjosari. Gimana cara menuju Banyuwangi via Malang? tungguin cerita selanjutnya yaq.

9 comments:

  1. eeeaaakkk keceh ya batu, dingin dan home stay nya bikin betah dan ngk pengen kemana-mana

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha, ia nih, waktunya masih kurang banget buat explore Kota Batu, adeeemm, bikin betah.

      Delete
  2. rusanya jinak ya ?? mungkin udah terbiasa dengan keberadaan manusia didekatnya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jinak banget kak, cuma ada satu aja yang bener bener kelaperan, jadi main nyeruduk makanan yg kita bawa, setelah kenyang baru mulai santai dianya, hehe..

      Delete
  3. coba masih inget gk, siapa nama pemilik penginapan samawanya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waduh, ga tau namanya mas. Waktu komunikasi cuma panggil (Bu). Hehe.

      Delete
  4. coba masih inget gk, siapa nama pemilik penginapan samawanya?

    ReplyDelete