MV Sea View Batam - Sensasi Berbeda Menikmati Laut Barelang

February 28, 2016 Hijab Traveller 14 Comments

Assalamualaikum ^-^

Pertama tama, mari simak celotehan saya mengenai kota Batam tempat saya bernaung, Batam sendiri terletak di wilayah provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang 95% luas wilayahnya terdiri dari lautan dan 5% saja berupa daratan. Woooow, hampir keseluruhannya adalah lautan, maka kami yang berada diwilayah Kepri tentunya akan menjelajah berbagai macam pulau yang ada disekitaran Batam. Sekedar informasi, terdapat sekitar 300an pulau loh yang ada disekitaran Batam, maka cara yang tepat untuk menuju berbagai pulau tersebut adalah menyewa boat atau pompong.

Selain menyewa boat atau pompong, Mulai bulan januari 2016 ada pilihan lain loh mentemen, sekarang sudah hadir sebuah mini cruise yang akan membawa wisatawan untuk berkeliling 10 pulau di laut sekitaran Barelang, mini cruise itu bernama MV Sea View. Saya berkesempatan untuk menghadiri launching kapal pada tanggal 31 januari 2016 bersama teman teman, tapi sayangnya langit pada saat itu terlihat mendung. Kemudian saya mendapatkan kesempatan kedua untuk berlayar disekitaran laut Barelang ^-^ alhamdulillah rejeki anak soleha.

 MV Sea View sedang parkir
 
Ada Mickey dan Minnie Mouse saat launching kapal
 
Background jembatan satu pas lagi mendung, tanggal 31 Januari 2016
 
Langit terlihat cerah di hari Sabtu, 27 Februari 2016, untuk menuju lokasi, kita cukup berkendara sampai Jembatan dua Barelang, tepatnya di Golden Fish. Perjalanan bersama kapal MV Sea View dimulai jam 15.30 dengan membayar tiket seharga Rp. 350.000-, untuk orang dewasa, tiket untuk anak anak seharga Rp. 200.000-, selama masa promosi sampai bulan April. harga normalnya sendiri adalah Rp. 500.000-, untuk dewasa, untuk anak anak Rp. 300.000-, jadi buruan datang, mumpung masih promo ^-^. Selain itu awak kapalnya sangat baik, apa yang kita minta langsung ditanggapi dengan senyum dan ramah, recomended buat kamu yang pengen menikmati suasana berbeda menikmati laut bersama pasangan atau keluarga.

Kapal ini terdiri dari empat lantai, lantai paling bawah adalah tempat karaoke dan mushola, lantai dua tempat makan dan bersantai, lantai tiga tempat pertunjukan akustik serta ruang hiburan, lantai paling atas adalah tempat terbuka dengan hamparan hijau untuk menikmati semilir angin serta tempat berfoto dengan latar belakang jembatan satu, kapal ini sendiri bisa memuat kurang lebih 300 penumpang. Fasilitas yang kita dapatkan adalah tour sepuluh pulau selama tiga jam, makan sepuasnya didalam kapal, tersedia ruangan karaoke, live musik akustik serta hiburan tarian melayu, bagi yang muslim juga terdapat ruang sholat.

 Under the bridge ^-^
 
 Abang lelah *foto diperagakan oleh model*
 
Mirror selfie, ini kapalnya kece banget, bisa ngaca dari atas langit-langit kapal
 
lantai 1, Ruang karaoke
 
Lantai 2, tempat makan dan bersantai
 
Lantai 3, live musik dan tempat tari tarian
 
Lantai 4, ruang terbuka untuk menikmati suasana dan semilir angin
 
Untuk reservasi bisa hubungi no ini

Setelah berkeliling pulau, kita akan kembali melewati jembatan satu Barelang. jika beruntung, kita bisa berfoto dengan latar belakang sunset dan jembatan satu, sayangnya pada saat kami berlayar pulang, matahari tertutup awan, andai bisa menangkap moment sunset dan jembatan satu dalam waktu bersamaan, alangkah indahnya, mungkin kamu orang yang beruntung itu ^-^.

Salam penutup dari Jembatan satu dan dua Barelang ^-^

14 comments:

Festival Pulau Penyengat 2016

February 24, 2016 Hijab Traveller 17 Comments

Hari Pertama (Sabtu, 20 Februari 2016)

Hujan yang mengguyur seluruh Batam tidak menyurutkan langkah saya beserta teman teman Blogger Kepri untuk mengarungi laut menuju pulau Penyengat, karena disana ada perhelatan acara yang bertajuk Festifal Pulau Penyengat yang disingkat menjadi FPP. Pulau ini mempunyai banyak peninggalan bersejarah karena dahulunya menjadi pusat pemerintahan kerajaan Melayu Riau - Lingga. Di pulau ini juga terdapat makam sastrawan besar seperti Raja Ali Haji yang terkenal akan falsafah Melayu yaitu Gurindam Dua Belas, selain itu juga terdapat kompleks makam raja serta bangunan bekas pemerintahan jaman dahulu. Sebelumnya saya juga sudah menuliskan tentang FPP disini.

Perjalanan dimulai dari pelabuhan Punggur, dengan merogoh kocek sekitar Rp. 59.000-, kita sudah sampai ke pelabuhan Tanjung Pinang, ibukota provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Setelah mengisi perut, kami menyeberang menuju Pulau Penyengat dengan membayar ongkos Rp. 7.000-, sekali jalan, ternyata cuaca tidak berbeda jauh dengan Batam, langit tampak kelabu, sekelabu wajah dua teman Blogger Kepri yang menjadi peserta lomba fotografi FPP yang saya jumpai di Mesjid Penyengat, Mas Danan dan Mas bams. Cuaca yang tidak bersahabat menyebabkan wajah para peserta lomba foto FPP menjadi tampak tidak bersemangat.

Peta lokasi Pulau Penyengat
Masjid Penyengat

Terkadang ALLAH sembunyikan pelangi disebalik hujan, begitu juga dengan cerita kami, walaupun hari pertama ditutup dengan rasa kecewa, Rupanya ALLAH menurunkan hujan dihari Sabtu untuk menunjukkan betapa indahnya hari Minggu ^-^. Hari kedua kami semua merasa senang, saya yang awalnya sudah malas untuk datang tahun depan menjadi bersemangat untuk datang kembali dengan harapan akan ada sesuatu hal yang lebih Wah lagi.
 Agenda acara FPP

Gambaran dalam Masjid Penyengat, foto diambil dari luar

Hari Kedua (Minggu, 21 Februari 2016)

Cuaca dihari kedua lumayan bersahabat, langit biru sudah mulai samar tersibak dibalik awan kelabu. Begitu sampai di Penyengat, kami langsung menuju balai adat dengan berjalan kaki. Ternyata perlombaan menangkap itik yang saya nantikan telah usai, untungnya masih ada perlombaan pukul bantal. Aturan bermainnya adalah dua orang duduk berhadapan diatas sebuah kayu nibung dan saling memukul bantal kearah lawan sampai ada yang jatuh atau bantalnya terlepas dari tangan pemukul, dan dilarang memukul di kepala.
Terlihat salah seorang peserta terjatuh

Sumber foto dari www.dananwahyu.com

Dari sebelah kanan pelabuhan kita bisa menyaksikan perlombaan pukul bantal, diwaktu yang bersamaan disebelah kiri juga kita bisa menyaksikan lomba dayung sampan. Setelah itu kami berjalan menuju lapangan untuk menyaksikan perlombaan layang layang. Hari pun menjelang sore, saatnya kami bersiap siap pulang kembali ke Batam, overall saya cukup senang dengan suasana kemeriahan pada acara FPP.

Hal unik yang bisa dilakukan di Festival Pulau Penyengat.

Dalam Festival Pulau Penyengat, acara yang paling saya nantikan adalah menambat itik. karena itik merasa terancam, pastinya dia akan berenang kesana kemari, lalu peserta akan mengejar itik tersebut untuk mendapatkan hadiah yang terlulis pada kertas dikaki si itik, disitulah kelucuan pada acara tersebut, sayangnya saya datang terlambat, jadi hanya bisa melihat dari hasil foto yang dijepret teman.

Tapi saat saya ketinggalan moment itu, saya tidak sedih, karena bisa meminjam seekor itik untuk diajak berfoto, hehe, cekreeeeekkk, jadilah foto ini. Lumayan lah ya, jarang sekali saya berjumpa sama itik, apalagi buat difoto dengan pose begini ^-^.
Terlambat menyaksikan itik ditangkap ^-^

Selain itu saya juga berkesempatan meminjam layangan bulat yang dimainkan sepasang suami istri yang umurnya sudah 60 tahun lebih tapi masih tetap bersemangat mengikuti acara. Dengan bersusah payah saya berlari mencari angin, dibarengi dengan berbecek ria, akhirnya cekreek, jadilah foto ini ^-^.
Festival layang layang, foto dari mas bamsnektar.blogspot.com ^-^

Setelah itu dilanjutkan dengan jalan santai sambil mencari makanan, kemudian saya diajak berfoto dengan teh Lina, blogger yang mengikuti acara lomba foto di FPP, cekreeekk, jadi lagi foto dengan latar musim semi, hwaaaa, musim semi mentemen ^-^.

Enjoy your day say ^-^ musim semi ala ala


Kritik dan saran

Rasanya sangat dimaklumi jika dalam sebuah acara, apalagi jika acaranya baru pertama kali digelar, begitu juga dengan FPP ini. Dalam hal ini saya berharap semoga tahun depan panitia FPP beserta masyarakat Pulau Penyengat lebih bersemangat untuk menyemarakkan FPP, dalam penglihatan mata saya, hal yang perlu diperbaiki adalah:


1. Musim angin yang menyebabkan sampah terbawa sampai area pemukiman warga sangat mengganggu, baiknya ada yang membersihkan pada saat acara berlangsung. 

2. Sebaiknya ada selebaran yang diberikan kepada tamu berupa peta supaya penonton tidak bingung mencari dimana titik lokasi acara.

3. Segala macam kendaraan yang ada dari pelabuhan Tanjung Pinang menuju pulau Penyengat atau sebaliknya, hendaknya selama acara berlangsung tidak diperbolehkan parkir diatas jalan pelabuhan, selain mengganggu orang yang lalu lalang, jembatan akan menahan beban yang sangat berat.

Dari kacamata penonton, gelaran acara sebaiknya dilakukan pada saat cuaca sudah tenang dengan latar belakang langit biru, karena pada saat bulan Februari masih berdekatan sama cap go meh yang biasanya selalu hujan.
Sampah yang terlihat disekitar pelabuhan, menuju gerbang pulau Penyengat
Kendaraan yang parkir dipelabuhan Tanjung Pinang Menuju Penyengat

Saya harapkan tahun depan acara Festival Pulau penyengat bakal lebih meriah dari pada tahun ini, Aamiin, diaminin sama seluruh warga se-Kepri ^-^.

17 comments:

Nongsa Regatta 2016 - Nongsa Point Marina

February 18, 2016 Hijab Traveller 9 Comments

Dua minggu sebelum acara, saya sudah mendengar kabar tentang gelaran acara 1st Wonderful Indonesia - Nongsa Regatta 2016. Ini adalah kali pertama Indonesia melangsungkan event yacht bertaraf internasional, setelah lebih dari 20 tahun acara dipegang oleh Singapore yang bertajuk Singapore Straits, maka mulai tahun ini kementrian Pariwisata mengambil alih dan menjadikannya sebagai acara tahunan dan diselenggarakan di Nongsa Point Marina. NPM sendiri dipilih menjadi lokasi event tersebut karena angin monsoon bertiup cukup kencang sehingga bisa membuat layar yacht mengembang sempurna dan kapal menjadi laju jalannya.
 
 
Nongsa Point Marina
 
Sabtu pagi dipenghujung bulan Januari akhirnya tiba, saya beserta rombongan Blogger Batam sudah menunggu bus jemputan NPM di Kepri Mall, tepat jam 9 pagi kami berangkat. Begitu sampai dilokasi, kami langsung disambut oleh Marketing Communication NPM, mba Dilla Bachmid dan diantar menuju pelabuhan yang biasanya ditutup untuk umum. Bukannya cuma bisa masuk area pelabuhan, tapi saya beserta rombongan juga berkesempatan secara langsung naik speed boat serta menyaksikan perlombaan yacht dari dekat, Horraaaayy.. padahal kata mba Lina Senior blogger jika kita menyewa speed boat tersebut kita harus merogoh kocek sekitar 5 jutaan, hihi.. udah gitu nahkoda kapalnya juga khusus didatangkan dari Singapore. Alhamdulillah rejeki blogger soleha ^-^

Sekitar satu jam lebih kami menyaksikan yacht yang memperjuangkan posisi mereka untuk mencapai garis finish, pesertanya berasal dari berbagai negara seperti New Zealand, Amerika Serikat, Singapura, Malaysia, dan Filipina. Selain perlombaan yacht juga terdapat beberapa lomba lain, diantaranya adalah lomba multihulls, traditional kolek, keel boat, stand up paddle board serta perahu layar menggunakan radio kontrol Sailing.
 
Menyaksikan perlombaan yacht dari dekat ^-^
 
Sebelum terbakar matahari ^-^
 
Kulit adek jadi terbakar bang, hehe..
 
Dari berbagai macam perlombaan, para blogger memilih untuk ikut serta dalam perlombaan paddle board, awalnya hanya empat orang blogger yang tertarik mengikuti acara, tetapi setelah melihat pertandingannya yang kelihatan seru, yang lain pada ikutan, termasuk saya. Awalnya saya sempat ragu karena tidak membawa baju ganti untuk berbasah ria, bagaimana kalau saya tidak bisa menyeimbangkan badan lalu terjatuh, tapi semua saya kesampingkan, soal jatuh bakal jadi urusan belakangan, hehe, setelah mencoba akhirnya saya sukses mengikuti perlombaan tanpa terjatuh, walaupun tidak menang, tapi saya cukup berpuas hati.

Dalam perlombaan terdapat dua peserta yang berasal dari Belgia, mereka adalah Dave dan Charlote, para pejalan yang seminim mungkin menggunakan pesawat terbang dalam setiap perjalanannya dan merekalah yang menjadi juara satu dan dua, kemudian disusul oleh peserta asal Indonesia mas Bams diurutan ketiga. Mau tau hadiahnya apa? voucher menginap di NPM sodara sodaraaaa, asik banget yah ^-^.
 
I love this place ^-^
 
Pemanasan sebelum bertanding
Salah satu peserta kelelahan
 
Setelah berpanas terik menyaksikan yacht yang berlomba memperebutkan posisi terdepan dan mengikuti lomba paddle board, mataharipun mulai perlahan tenggelam ditelan pekatnya malam. Saatnya kami bersiap siap menghadiri acara makan malam sekaligus acara penutupan serta pembagian hadiah untuk para pemenang, acara berlangsung semarak, selain itu kami juga dapat kaos dari Dinas Pariwisata Kepri, jadi malam itu kami terlihat sangat kompak karena memakai baju yang sama. Selesai acara, kami semua pulang perasaan yang senang, sampai jumpa di acara Nongsa Regatta tahun depan yah mentemen ^-^.
 
Pose terakhir bersama Blogger Batam sebelum pulang, dengan penerangan yang terbatas karena lampunya sudah banyak yang mati^-^

9 comments:

Rendang Rawit - Pedasnya Bikin Meleleh

February 07, 2016 Hijab Traveller 5 Comments

Travelling menjadi suatu hal yang sangat membahagiakan bagi semua orang, karena dengan berjalan dan menikmati keindahan alam yang terbentang didepan mata, hati kita akan menjadi sangat bahagia, apalagi jika ditemani orang tersayang. Saat bicara tentang jalan jalan, tentu tidak lengkap jika tanpa makanan, tetapi saya pernah mengalami kesulitan saat travelling ke Shanghai, saya menjumpai makanan halal tapi pada saat makan, terasa aneh dilidah, alhasil pesanan saya beserta teman, tidak pernah habis termakan -___-.

September tahun lalu, sepulang dari China, saya berfikiran jika saya punya rejeki untuk jalan ke negeri lain yang cita rasa makanannya berbeda dengan Indonesia, saya akan berbekal rendang. Rendang adalah masakan daging bercita rasa pedas dan gurih yang menggunakan campuran bermacam bumbu dan rempah, proses memasaknya memakan waktu berjam jam sampai bumbu meresap ke daging, menjadi sedikit mengering dan lebih pekat warnanya. Selain daging, ada juga rendang ayam dan rendang telur kering, kalau dimakan terasa kriuk kriuk seperti kerupuk.

Saat saya sharing tentang makanan di Shanghai, tiba tiba ada seorang teman yang menyarankan saya untuk mencoba rendang rawit. Iyuuuh, kok rawit direndang, gimana ceritanya itu? kebayang ga sih cabe rawit udah pedas, eh malah direndang, gimana rasanya coba? tapiiiiiii, dikarenakan saya orangnya suka penasaran, akhirnya saya mencoba rendang rawitnya, dan apa yang terjadi sodara sodara? belum sampai seminggu saja rendang rawitnya sudah habis sebotol #SayaKhilaf.

Kesan pertama saya mencoba rendang rawit, iyuuuh.. saya cuma makan gitu aja sih, rasanya kurang menyelerakan *yaiyalah* karena saya bukan pecinta makanan pedas, tapi setelah saya coba makan pakai nasi putih panas, gilaaa, rasanya enak dan makan saya menjadi lahap, terasa bersemangat gitu ^-^ tiap makan saya bubuhin rendang rawit, rasanya yang pedas dan gurih bikin hidung saya meleleh tapi ga kapok makan rendang rawitnya, huhu, sekarang saya ketagihan.

Dua varian rasa, yang merah pedasnya mantap, yang kuning lebih soft

Selain itu rendang rawit juga sangat berguna buat saya yang susah makan kalau mau puasa, selera makan saya sangat kurang terhadap nasi, padahal tubuh tidak mengkonsumsi makanan selama lebih dari 12 jam, otomatis kita harus mengisi perut dengan makanan yang cukup, tapi sekarang setelah ketemu rendang rawit, alhamdulillah masalah saya teratasi ^-^. kemasannya sangat praktis, mini dan gampang dibawa kemana mana, ini bisa jadi alternatif lain pada saat berkunjung keluar negeri jika sulit menemukan makanan halal, atau budget pas-pasan dihari terakhir travelling ke luar negeri, tinggal taburi rendang rawit ^-^ semua masalah makan jadi teratasi.

Ayam penyet ditemani rendang rawit
 
Dimakan sama mie rebus jg enak
 
Ini yang paling mantap, roti kopi ditaburi rendang rawit, hehe..

5 comments: