Biaya Crown Gigi di Batam

March 31, 2015 Hijab Traveller 10 Comments

Yow yow chiiiiii...
aluuuuuuuhhhhh.. Dadah dadah ke layar..

Alhamdulillah hidup gue kembali bahagia!! wajah gue tampak bersinar cerah, karena gue sekarang udah sembuh total. Kepercayaan diri gue yang dulunya ngedrop sudah terpompa kembali, naik ke level tertinggi, karena gigi gue sekarang udah baru. Warnanya sama persis seperti gigi asli gue, cuma ya gitu, bentuknya jadi mirip kaya' gigi kelinci, cetakannya lebih tebal dari gigi asli. Yuk duduk manis sambil baca cerita gue, biar muka lo tambah manis.. eaaak.

Setelah mengalami kecelakaan kepercayaan diri gue menurun drastis, karena saat gue ngomong kedengeran cadel, kalo mau senyum juga kelihatan ga' banget, kalo mau minum apalagi, tersiksa!! Rasanya ngilu banget, gue cuma bisa terbaring di tempat tidur sambil natap layar hape.

Dari sinilah hidup gue tertolong. Gue punya temen chat berupa grup yang dinamai *Anak Pulau* yang kalo udah cuap-cuap di layar hape suka sampe meluap, alhasil ada beberapa hape yang hank gegara keganasan grup Anak Pulau. Sehari bisa mencapai 2-3000an chat, and finally gue mendapatkan info bahwa sekarang ilmu mengenai gigi di bidang kedokteran sudah semakin maju.

Temen gue bilang, giginya dicrown atau dijacket aja.. Gleeekk!! Gigi sekarang ada yang pake jaket? Karena gue masih bingung dengan istilah yang disebutin temen, jadi gue langsung browsing di internet, tadaaaa.. Dapet sih, tapi yang gue pengen itu info sama harganya sekalian, malang sekali ga' ketemu, so option kedua ya mesti nyari sendiri di Batam.

Setelah gue pergi ke beberapa klinik gigi, akhirnya gue mutusin untuk ngejalanin proses crown di klinik perusahaan, karna harganya sama dan yang paling penting di klinik tersebut ada dua pilihan, mau gigi yang bahannya dari Thermosen atau dari Porcelen.

Bahan yang dari thermosen giginya kelihatan cantik dan asli. Sedangkan bahan porcelen, dibagian dalam giginya ada lapisan kehitaman, saat dipasang, dibagian atasnya ada kelihatan garisan hitam, mengganggu estetika, dan nanti dikira orang itu seperti karang gigi, kan ga banget kalo dikira begita ya. Jadi gue putuskan untuk memakai bahan thermosen.

Gue bolak balik datang ke klinik sampe hati gue mantap, tanggal 11 Maret 2015 gigi gue di check, trus dibius. Rasanya rahang jadi pegel dan berasa tebel langit-langit di atas lidah. Kata dokter gigi gue sarafnya belum rusak, jadi ga perlu perawatan. Fyi guys, kalau saraf giginya udah rusak, lo terpaksa datang beberapa kali, tergantung dari kerusakan saraf yang lo alami. Lalu gigi gue dibor atau apalah ya istilah kedokterannya, intinya diperkecil supaya giginya bisa disarungin.

ngilu ga?
Ya pastilah, tapi kalo ga ngilu, lo ga bakalan sembuh!!

Setelah itu mereka masukin bahan gips untuk mencetak bentuk gigi gue, rasanya dingiiinn, setelah itu cetakan gigi gue langsung jadi atas bawah. Proses selanjutnya adalah memasangkan crown sementara sambil menunggu gigi aslinya jadi. Time flies, seminggu guys masa menunggu cetakan giginya jadi.

Tanggal 20 Maret gue datang lagi untuk melakukan pemasangan crown, dibius lagi dan rasanya ya ampyuuuuuun ngilu!! ini beneran ngilu pake banget, karna gigi gue ditipisin lagi. Setelah itu semuanya berjalan lancar, satu gigi harganya 1.5jt jadi karna gigi gue rusak dua buah, gue mesti bayar 3jt.. sekian cerita crown gigi gue, makasih buat yang baca.

Ini penampakan gigi gue yg patah separoh

Ini cetakan gigi untuk disarungkan ke gigi asli yang sudah diperkecil.

Update Crown Gigi, 30 September 2019
Naaah, buat yang penasaran, berapa lama crown gigi bertahan? berikut aku kasi update ya. Jadi untuk crown gigiku, berdasarkan pengalaman pribadi, bertahan selama lebih kurang 4,5 tahun. Wajar banget dong ya. Jadi kalau sudah lepas, kalian bias datang kembali ke Praktek dokter gigi dan minta di pasang kembali crown giginya.

10 comments: