Dear Suamiku, Terima Kasih Kadonya

July 24, 2020 Hijab Traveller 2 Comments

Kado, tak melulu soal uang dan barang. Terima kasih ya Allah. Terima kasih ibu mertuaku yang telah melahirkan seorang lelaki yang saaaangat baik dan bertanggung jawab. Terima kasih atas semua lelahmu sejak awal mengandung, melahirkan, mendidik serta mengantarkan ia menjadi seorang pria dewasa yang mempunyai wibawa, kesabaran luar biasa dan serba memaklumi keadaaan. Seorang pria yang selanjutnya kusebut Suami. 

***

Pagi ini diawali dengan sebuah notif dari facebook, adikku menuliskan sebuah ungkapan diberanda, bertuliskan doa dan syukur atas pertambahan usiaku. Okey, cukup dilike dan komen seadanya dari seorang kakak songong yang tak seberapa ini, hahaha. Lalu muncul sebuah notif dari seorang yang berjaga sampai tengah malam di hari sebelumnya karena menuruti permintaan istri untuk memasak sebuah hidangan hasil olahan tangan sang suami. Dalam hatiku berkata, ah paling cuma ucapan biasa. Awalnya kubaca dengan santai, sampai bacaanku terhenti pada kalimat, "Aku orang asing bagimu dan begitu pula sebaliknya. Kalau bukan mengharap ridhanya ......". Seketika otakku Mengulang rentetan kejadian sekitar tujuh bulan yang lalu saat kami berdua dipertemukan, ada rasa haru didalam hati. 

Dua paragraf pembuka sukses membuatku penasaran dengan sambungan paragraf berikutnya. Disusul dengan beberapa paragraf yang membuat bola mataku berputar dengan segala gaya bahasa yang dituliskan suami, membuatku berkata, yaelah, gaya banget nih si Bambang, pengen tak keplak, tabok atau sejenisnyalah. Lalu kalimat demi kalimat terus membuatku cukup speachless. Setahuku, suami hanya jago secara verbal dalam bercanda dan berkata-kata. Ternyata tangannya mampu menuliskan kata yang membuatku lebih bersyukur telah memilihnya sebagai pendamping hidupku. 

Okeeeey, tanpa pesan yang panjang lebar deh ya. Ini kado tulisan dari suami yang sengaja aku masukin ke dalam blog ini sebagai pengingat pertambahan usia dan untuk memori kami beberapa tahun yang akan datang, untuk cerita anak cucu dan semua yang mengenal kami yang bukan artis, hehe.


***


           Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.... 

Tidak ada kata yg lebih pantas diucap selain  (الْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ)  segala puji bagi Allah dalam setiap keadaan dan sangat bersyukur kepadaNya atas pernikahan ini, atas dipilihnya kamu sebagai pendampingku.

Aku orang asing bagimu dan begitu pula sebaliknya. Kalau bukan karena mengharap ridha Allah atas pernikahan ini, tentu kamu akan memilih orang dekat yang telah diketahui latar belakangnya. Maka dengan itu pula aku berdoa, semoga kamu selamat dari bahaya yang timbul karena menikah denganku, dan semoga rahmat Allah dapat tercurah kepadamu melalui pernikahan ini.

Oke cukup mukadimahnya 😅
Tulisan ini sengaja dibuat dan di-post pada hari ini (milad kamu). Untuk menjawab ribuan pertanyaan yang masuk ke sosial mediaku. Facebook, IG, Twitter, WA, Wechat, Michat, Beetalk, TIK TOK, Camfrog, Ome TV di warung mie ayam Pak Kumis atau Kantin Mbak Desi (apaan njiiir🤣).

Singkat cerita, mulai dari proses perkenalan yang cukup singkat. Kita saling berbagi cerita dan pandangan mengenai kehidupan masing-masing. Di situ lah aku menggunakan intuisi seorang agen rahasia untuk menyelidiki siapa kamu. Yaa, kamu yang sedang kuajak bicara ini.

Yaaa.... Aku yang notabene masih mewarisi sedikit darah playboy seorang cassanova. Makanya sangat tenang berhadapan dengan lawan jenis yang baru dikenal 😉. Aku juga seorang pencari kesempurnaan dan menilai kekurangan tanpa memikirkan kekurangan diri sendiri (ckckck parah).

Ternyata kesempurnaan yang kucari selama ini hanyalah hayalan. Yaap...! No body is perfect. Kesempurnaan hanyalah milikNya, sang pencipta seluruh alam.

Tanggal 01-01-2020. Berangkat dari sepakat kita berdua, aku melaju ke babak semifinal kehidupan yang lebih serius. Bertandang ke rumahmu membawa kedua orang tuaku untuk meminta restu🙏🏼 Alhamdulillah! Allah Maha Pengasih. Tidak ada hambatan, sampai kita benar-benar mencapai final. Sah menjadi suami istri pada tanggal 09-02-2020.

No drama. 
No tunangan. 
No minta-minta uang hangus. 
No mahar yang mahal kayak mau jual anak 😂
Karena, real life itu after married.
Alhamdulillah! Kita semua faham. Allah memudahkan jalannya. 

Aku menyadari siapa diriku. Maka tak ingin meminta lebih. Aku tak memintamu untuk secantik Zulaikha, secerdas Aisyah RA, sezuhud Khadijah RA atau semulia Maryam. Aku juga tak ingin kamu menjadi Asiyah, tetapi bersuamikan Firaun. Aku tidak menuntutmu sempurna seperti istri sang nabi, sebab sadar bahwa aku pun tidak sesempurna beliau. 
Kamu tak perlu tangguh seperti wanita Indosiar. Cukup doakan, agar aku tak seperti laki-lakinya. 

Jadilah apa adanya. Yang menangis di waktu sedih. Yang marah saat terluka dan tersenyum di kala bahagia. Taatlah pada ALLAH SWT selalu. Mengerti posisi sebagai istri, dan (insya Allah) soon madrasah bagi anak-anak kita dalam kacamata islam. 

Bukan ku tak mampu membuat kejutan bunga atau cake dengan lilin yg menyala. Atau seperti scene romantis dalam kisah drama Korea. Tapi semua itu bukan teladan dari junjungan kita. Maka aku tidak akan melakukannya. Aku memilih dibilang tak romantis, dari pada harus menjadi pelanggarnya. Adakah yang lebih romantis dibanding seorang laki-laki paling mulia dan wanita setia yang tertidur terhalang pintu rumah, karena tidak ingin salah seorang terganggu? Padahal mereka berdua sama-sama merindu 🤗. Begitulah mereka saling mencintai karna Allah 👩❤️‍👨.

Dengan bertambahnya umur, maka jangan lah menjadikan kita lupa dan terlena. Usia membawa kita menuju Malaikat Izrail yang tidak pernah negosiasi dengan waktu, absolute dan tepat sasaran.

Aku ingin kamu dan aku tetap menjadi pasangan didunia dan akhirat. Jadi kumohon kita saling menjaga. Saling memberi peringatan dan tausiah, agar perjalanan panjang ini sesuai dengan yang kita harapkan. Terakhir aku ingin kado ini menjadi prasasti cinta yang tertanam jauh di lubuk hati. Maka bila terjadi goncangan, kita selalu kembali ke komitmen awal cita-cita pernikahan kita. 

I love you, like a bee loves honey
I love you, like everyone loves money
I love you, like the kids love their bunny
I love you, if is rainy or sunny

Love me, like Audun Kvitland loves kobokan Nasi Padang. 
Love me, like Inul loves goyang. (Susah amat nyari bahasa Inggris yang ada 'ang'nya🤣🤣) 
Love me, like Cules loves Messi. 
Just love me, like Para Penggaruk loves Rekreasi Hati.
Dari pria tidak romantis #suamimu

***

Terima kasih, suamiku.

Atas rasa malas yang berkepanjangan, dengan hadirnya tulisan ini, akhirnya blog yang sudah berdebu bisa kembali update. Nextnya akan aku tuangkan cerita tentang perkenalan kami yang singkat, padat, dan jelas, sampai akhirnya kami memutuskan untuk menikah. Semua sudah sesuai ketentuan, terima kasih ya Allah.

2 comments: