2nd Wonderful Indonesia Nongsa Regatta 2017 - Pariwisata Bahari Indonesia Bersama Nongsa Point Marina

January 27, 2017 Hijab Traveller 13 Comments

Untuk kedua kalinya Nongsa Point menjadi tuan rumah dalam perlombaan perahu layar atau yacht bertaraf internasional. Perlombaan yang memanfaatkan monsoon atau angin utara yang cukup kencang ini memberikan sensasi tersendiri bagi para peserta saat harus mengatur perahu layar mereka supaya tetap stabil dan melaju dengan kencang, tentunya harus sesuai juga dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh pihak penyelenggara.

Ada tiga kategori pertandingan yang berlangsung dalam acara ini, antara lain adalah keelboat, dinghy dan radio control sailboat. Event ini dilaksanakan selama 3 hari berturut-turut dari tanggal 20-22 Januari 2017 di Nongsa Point Marina & Resort yang merupakan satu-satunya resort di Batam dengan fasilitas marina berstandar internasional. Acara ini didukung oleh Kementrian Pariwisata Indonesia. Pesertanya berasal dari beberapa negara, antara lain adalah Singapura, Filipina, Thailand, Hongkong, Australia, New Zealand, dan Italia.


Sabtu, 21 Januari 2016 merupakan hari kedua “2nd Wonderful Indonesia Nongsa Regatta 2017″. Cuaca tampak cerah siang itu. Langit tampak biru dan dihiasi oleh gumpalan awan putih tak beraturan. Matahari yang bersinar dengan gagah memang terasa membakar kulit, anginpun tak terlalu membantu kami yang sedang berada di daratan, sehingga membuat beberapa orang tampak berlari kecil mencari tempat untuk berteduh.

Pemandangan terlihat jelas dari atas balkon. Beberapa ratus meter ke depan, terlihat pasir putih yang setengahnya tertutupi oleh air berwarna hijau muda beserta deretan kapal mewah yang bersandar di pelabuhan Nongsa Point Marina. Tak lama kemudian mba Yossie Christy Thenu selaku Junior Marketing Communication & Public Relation Executive NPM yang lebih akrab disapa mba Ochie. datang untuk menyapa.

Kami yang sudah menunggu, kemudian diarahkan menuju pelabuhan untuk menaiki kapal mewah berjenis Catamaran, terlihat lebih besar dari kapal yang disediakan pada acara 1st Wonderful Indonesia Nongsa Regatta 2016. Ada sekitar 20 orang yang berangkat pada hari itu. Kapal yang memuat penumpang lebih banyak ini mempunyai dua lantai dengan tempat duduk yang cukup banyak. Sedangkan untuk tahun lalu hanya memuat 8 penumpang saja.


Sebelum kapal yang kami tumpangi berlayar, kami sempat melihat 14 buah dinghy yang sedang bersiap sedia untuk memulai pertandingan. Jika tahun lalu perlombaan dinghy dilakukan di tengah laut, untuk tahun ini sedikit berbeda karena perlombaan di lakukan disekitar pelabuhan, jadi penonton bisa menyaksikan dari dekat tanpa harus pergi berlayar ke tengah laut. Hal ini tak lain karena pesertanya berasal dari kalangan pelajar yang masih duduk di bangku SD - SMP.

Perlahan namun pasti, kapal kami berlayar meninggalkan pelabuhan dan mulai mengarungi laut perbatasan antara Indonesia dan Singapore. Setelah lebih dari 20 tahun silam, perairan ini selalu menjadi lokasi pertandingan perahu layar atau disebut yacht, tetapi penyelenggaranya adalah Singapore. Baru sekitar dua tahun terakhir ini Kementrian Pariwisata berinisiatif menggelar acara bersama Nongsa Point Marina untuk lebih memperkenalkan pariwisata bahari Indonesia. Ungkap Mr Prakash Reddy selaku Ketua Pelaksana yang juga Marine and Water Sport Manager NPM.


Dari jauh terlihat beberapa kapal yang sedang berlatih sebelum pertandingan dimulai. Mereka diberikan kesempatan untuk mencoba berlayar supaya mengetahui strategi apa yang mesti diambil untuk tetap bertahan dan menstabilkan perahu. Jumlahnya ada sembilan buah saat itu, yang paling familiar dimataku adalah dua buah perahu layar peserta dari Singapore bertuliskan "we love S💛U". Tahun lalu sepasang perahu ini juga turut serta dalam pertandingan. Masing-masing perahu tampak hilir mudik berlatih.

Di tengah laut sudah ada sebuah kapal yang didalamnya memuat beberapa orang juri yang sudah berlisensi internasional. Dari Singapore ada Mr Lock Hong Kit dan Mr Tan Tee Suan, sedangkan dari Indonesia ada Mr Iwan Ngantung, dari Persatuan Olahraga Layar Seluruh Indonesia (Porlasi).


Peserta lomba dari Singapore

Terdapat beberapa boya kuning dan merah di area perlombaan, sebagai tanda rambu di laut. Angin yang bertiup sangat kencang berhasil membuat perut rasanya seperti dikocok oleh gelombang, itu karena aku duduk di lantai atas, berdekatan dengan kemudi kapal. Berbeda saat kita duduk di lantai bawah, guncangan tidak terlalu terasa. Tapi itu tidak menyurutkan semangatku menonton para peserta lomba yang terlihat beralih ke kanan dan ke kiri untuk menyeimbangkan perahu mereka.

Air laut yang tadinya berwarna hijau, mulai terlihat gelap. Awan putih yang berarak perlahan menjadi kelabu dan berubah menghitam memberi isyarat bahwa ia tak kuat menampung muatan yang ada didalamnya, seolah ingin menumpahkan semuanya ke bumi. Akhirnya kami pulang menuju daratan.

Kesuksesan mendatangkan para peserta lomba, tak lain adalah karena kebijakan pemerintah Indonesia yang mempermudah perijinan untuk para peserta lomba berkunjung ke Indonesia. Semoga dengan adanya event ini bisa lebih memperkenalkan wisata Bahari Indonesia khususnya daerah Kepri yang hampir seluruh wilayahnya terdiri dari lautan.

Menyaksikan perlombaan dari kapal 


Nongsa Point Marina & Resort
T:  +62 778 761 333 
W: www.nongsapointmarina.com

13 comments:

Tujuh Destinasi Menarik di Jawa Timur

January 24, 2017 Hijab Traveller 8 Comments

Pulau Jawa selalu menarik untuk dikunjungi. Salah satunya adalah wilayah Jawa Timur. Provinsi terluas di pulau Jawa ini menyimpan banyak sekali kekayaan alam yang menarik. Mulai dari wisata gunung, air terjun, wisata air, bahkan wisata buatan yang sayang sekali untuk dilewatkan. Berikut beberapa tempat wisata keren dan seru di Jawa Timur yang bisa jadi panduan berlibur kamu.


1. Jawatan, Benculuk
Pengen ngerasain berpetualang di wonderland atau jalan jalan manja di negeri ala ala dongeng? Ga perlu jauh jauh terbang ke luar negeri karena di Indonesia juga punya lokasi keceh yang mirip kayak wonderland. Kamu bisa berkhayal sesuai imajinasi di sini. Tinggal datang ke Taman Jawatan, Desa Benculuk - Banyuwangi. Kawasan ini didirikan dari tahun 1951- 1962 semasa jaman penjajahan.

Jawatan- Benculuk

2. Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
Siapa sih yang ga kenal dengan tempat wisata yang satu ini? Kawasan Bromo selalu menarik minat wisatawan dalam negeri maupun mancanegara. Gunung api aktif yang satu ini berada di empat wilayah yaitu, Malang, Probolinggo, Pasuruan, dan Lumajang. Hal yang menjadi daya tarik kawasan ini adalah view sunrise yang menawan, Kawah Bromo, pasir berbisik yang seolah tanpa ujung karena sangat luas, dan view bukit teletubbies.

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru

3. Coban Rondo
Dalam bahasa Indonesia, coban artinya air terjun, rondo adalah janda, jadi arti dari Coban Rondo adalah air terjun janda. Air terjun yang satu ini letaknya masih satu kawasan dengan Taman Labirin. Akses yang mudah menyebabkan kawasan air terjun ini selalu dibanjiri oleh para pengunjung.

Coban Rondo - Malang

4. Taman Labirin Coban Rondo
Taman Labirin yang satu ini letaknya di daerah Pujon. Jarak tempuh sekitar 30 menit jika berkendara dari Alun Alun Kota Batu. Taman Labirin yang satu ini hits banget loh di kalangan anak Instagram. Main main disini sama sahabat pastinya bakal seru, kalian bisa nyasar dan nyari jalan bareng buat keluar. Jangan lupa foto dari atas, kereeeenn.

Taman Labirin Coban Rondo

5. Taman Nasional Baluran
Pengen ke Afrika? Ga perlu terbang jauh jauh sih. Cukup pergi ke Taman Nasional Baluran terletak di wilayah Banyuputih, Situbondo, tepatnya di Banyuwangi bagian utara - Jawa Timur. Taman Nasional Baluran luasnya 25 ribu hektare. Mempunyai beberapa jenis hutan, satwa, dan tumbuhan yang termasuk kedalam 24 jenis tumbuhan langka, 265 tumbuhan herbal, dan 37 jenis mangrove yang tumbuh secara alami. Selain tumbuhan, terdapat 26 jenis mamalia juga disini, diantaranya banteng, kerbau, kijang, rusa, macan tutul, dan kucing bakau. Sebanyak 155 burung juga menggantungkan hidup di hutan ini.

Taman Nasional Baluran

6. Kawah Ijen
Kawah Ijen terkenal sebagai penghasil belerang. Selain itu ada fenomena alam Blue fire yang cuma ada 2 di dunia. Satunya di Iceland dan yang latunya lagi ada di Indonesia, tepatnya di kawasan Banyuwangi - Jawa Timur. Dari Pos Paltuding kamu bisa mulai trekking menuju bibir kawah dan menyaksikan fenomena alam api biru yang panasnya mencapai 700 derajat celcius. Jika cuaca cerah di pagi hari, kamu bisa berfoto dengan latar belakang Kawah Ijen yang berwarna hijau tosca.

Kawah Ijen

7. Bangsring Underwater
Bangsring underwater terletak didaerah Dusun Krajan, Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo yang berjarak sekitar 27 kilometer dari kota Banyuwangi menuju utara. Di rumah apung Bangsring kalian melakukan berbagai aktivitas seperti snorkeling, diving, memberi makan ikan laut liar yang ada di Selat Bali dan bisa merasakan sensasi yang bikin jantung deg deg ser.  Pasalnya kalian bakal berenang manja sama ikan hiu di dalam kolam kerambah berukuran 3x3 meter. Grrrrrrr, takut bakal digigit gak sih? 

Bangsring Underwater

Nah, semoga rangkuman singkat mengenai wisata menarik Jawa Timur bisa ngasi kalian gambaran buat nentuin tempat mana yang kira kira asik buat dikunjungi. Kalau pergi barengan sama temen asik banget soalnya bisa share cost dan saling jagain selama perjalanan. Kalau pergi sendiri lebih asik ikutan open trip. Ga perlu ribet nyari penginapan, transportasi sama mikir dari mana mau kemana, pokoknya tinggal terima beres. Salah satu travel agent tepercaya yang bagus yang aku tau adalah Go Vakansi. Mereka mempunyai cakupan destinasi wisata yang luas, mulai dari Sumatera, Belitung, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Lombok, Sumba, Flores, Maluku, sampe ke Raja Ampat.

Nih, beberapa alasan kenapa milih Go Vakansi:

SERU!
Mau Open Trip atau Private Trip, pergi bersama Go Vakansi akan beri pengalaman baru yang tentunya menyenangkan karena banyak kejutan di dalamnya!

GAK RIBET!
Gampang dan gak ribet! Tinggal buka web Go Vakansi, pilih trip, bayar dan berangkat!

TEPERCAYA
Go Vakansi senantiasa berupaya untuk memberikan yang terbaik dari segi pelayanan hingga pilihan destinasi terbaik

HARGA TERBAIK!
Paket perjalanan Go Vakansi hadir dalam harga yang kompetitif. Silakan badingkan harga dengan fasilitas di tempat lain, we offer the best price!

Pilihan wisata Go Vakansi menjamur di wilayah Indonesia

8 comments:

Jadwal Sholat Kota Batam 2017

January 19, 2017 Hijab Traveller 2 Comments

Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ
“Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar.” (QS. Al ‘Ankabut: 45).

Dari penjelasan diatas sudah disebutkan bahwasanya sholat bisa mencegah kita dari perbuatan keji dan mungkar. Tak peduli seberapa besar dosa kita, apakah seorang pendosa besar atau kecil, seorang pezinah atau orang yang suka menjelekkan orang lain. Seorang pembunuh atau pemabuk. Sholatlah, karena saat kita menghadap Allah, hal pertama yang akan di hisab adalah amal sholat kita selama di Bumi. Semoga kita semua menjadi orang yang lebih baik dikemudian hari, aamiin.

Berikut adalah jadwal sholat Kota Batam buat teman teman semua. Semoga bermanfaat ^-^.


2 comments:

Pesona Blue Fire Kawah Ijen Beserta Kehidupan Para Penambang Belerang

January 19, 2017 Hijab Traveller 14 Comments

Selasa sore, di sebuah homestay dekat stasiun, kami berlima bersiap re-packing ulang segala macam isi dari dalam tas untuk mendaki Kawah Ijen. Setelah siap, kami lanjut untuk mencari makan malam supaya lebih bersemangat menjalani hari, selesai makan kami balik lagi ke penginapan buat istirahat sebentar. Saat yang lain sudah tertidur, gue baru siap mandi dan memaksakan diri untuk tidur walaupun mata susah diajak kompromi, selang 10 menit gue sukses memejamkan mata. Baru aja terlelap dalam mimpi, kemudian sayup sayup terdengar ada suara yang manggil nama gue..

"Ka, bangun ka,
 kita mesti berangkat" ucap Eka Dewi.

Tanpa terasa, jarum jam sudah bergerak ke angka 10.40 malam. Gue bangun dan bersiap secepat kilat. Setelah semuanya ready, kami langsung menaiki mobil menuju Pos Paltuding. Jalanan menuju Pos Paltuding hampir mirip sama jalanan menuju Kawah Bromo, beraspal kecil, sunyi, gelap, tanpa ada lampu penerang jalan. Berasa horror deh cyiiin kalo naik motor dan itu cuma berdua, kalau ada yang terbang dari atas sambil ketawa ketiwi, piye?  *krik krik*.

Kawah Ijen - Banyuwangi

***

Rabu, 14 Desember 2017 pukul 00.20 pagi, kami sudah sampai di Pos Paltuding. Udara dingin terasa meresap masuk kedalam kulit melalui pori pori saat kami sampai di lokasi. Setelah turun dari mobil, muncul beberapa orang pedagang yang menjajakan perlengkapan untuk mendaki Kawah Ijen. Lalu kami berjalan menuju warung untuk menghangatkan diri dengan memesan teh panas beserta gorengan. Sembari menunggu waktu, kami sempat bertanya kepada ibu pemilik warung. Bu, adakah penambang belerang yang bersedia untuk menjadi guide kami? Oh, ada mba, sebentar ya "sahut si ibu".

Tak lama berselang, datanglah seorang pria paruh baya yang mengenalkan diri, namanya pak Bahri yang menawarkan jasanya mengantar para pendaki menuju Kawah Ijen dengan harga 150rb per trip. Sebenarnya tanpa guide kita juga bisa sampai ke atas, tapi ga ada salahnya kita sedikit meringankan beban para penambang belerang dengan menyewa jasa mereka, karena kita juga ga setiap hari pergi kesana. Sehari kita meringankan beban penambang, insyallah akan mengurangi rasa sakit yang mereka pikul dipundaknya. Karena saat itu berlima, per orang cukup membayar 30ribu saja, bagi kita uang segitu cukup untuk makan sekali lewat diluar, tapi bagi pak Bahri dan penambang lainnya itu sebuah rejeki yang *tafsirin sendiri yah*.

Ngeteh di Warung Bu Im

Pukul 1.00 pagi gerbang pendakian dibuka. Untuk bekal di atas kami hanya membawa 1.5liter air untuk masing masing orang, beberapa cemilan dan 2 buah sleeping bag untuk berjaga jaga, mana tau di atas ada yang kondisi badannya drop dan kedinginan. Ini adalah pengalaman pertama gue mendaki disaat keadaan gelap, I really miss that moment. Setelah berjalan kurang lebih 20 menit, gue mulai merasa gerah,sarung tangan beserta jaket langsung gue lepas dan dimasukin kedalam tas. Keringat mulai bercucuran sampai kena ke mata dan pedih. Langkah demi langkah gue percepat, terkadang berhenti mengambil nafas panjang sambil menunggu teman yang lain. 

Cahaya bulan tampak menerangi jalan setapak yang kami lalui, rintik air mulai turun perlahan dengan debit yang stabil ditengah perjalanan. Pepohonan dan ranting kering terlihat bersanding indah dengan cahaya rembulan. Sepanjang perjalanan menuju Kawah Ijen, terkadang kami disalip atau menyalipi para pendaki dan beberapa turis asing. Hal yang gue suka malam itu adalah, ada beberapa grup yang saling menyemangati temennya yang terengah engah mengambil nafas karena lelah. Ada yang berteriak memanggil temennya yang tertinggal di bawah, ada juga pendaki lucu yang memakai sarung dan menenteng speaker dengan lagu reggae di pundaknya.

                                           Suasana pendakian menuju Kawah Ijen

Pondok Bunder - Kawah ijen

Jalan setapak menuju kawah terbilang mulus dan tanpa hambatan, karena jalan ini menjadi jalan bagi para penambang belerang untuk menjemput rejeki. Ditengah malam saat semua orang terlelap dengan tempat tidur empuk beserta selimut hangat, para penambang harus keluar rumah, mendaki sampai ke bibir kawah dan turun menuju tempat penambangan untuk mengambil belerang. Pekerjaan ini sangat beresiko, karena penambang akan mencium bau belerang yang begitu menyengat dan bisa mengganggu pernafasan. Selain itu penambang bisa terjatuh jika posisi badan sempat oleng memikul belerang yang beratnya 80kg - 100kg. Perjuangan tentu belum usai, setelah mendapat belerang yang mereka kumpulkan di kedua bakul, nantinya akan mereka pikul naik ke atas, lalu membawa belerang turun dari kawah menuju Pos Paltuding. Untuk 1kg belerang dihargai 1000 rupiah. Bahkan bahu mereka sampai ada yang kapalan karena setiap hari memikul beban berat.

Jam 2.40 pagi kami sudah sampai di atas kawah dan beristirahat sejenak. Jam 3.00 pagi Pak Bahri mengajak kami turun menuju lokasi blue fire yang fenomenal. Blue fire atau api biru ini cuma ada di dua tempat di dunia, yang pertama di Iceland dan yang kedua di tanah kelahiran kita sendiri, yaitu Indonesia. Blue Fire ini suhunya mencapai 700 derajat celcius. Jalan menuju blue fire cukup berbahaya guys jika kita turun tanpa senter. Kondisi jalan yang menurun ini dipenuhi dengan bebatuan yang cukup licin saat dipijak, salah langkah sedikit, kita bisa jatuh. Beruntung kami membawa Pak Bahri, beliau sangat memperhatikan siapa yang patut ditolong dan beliau juga yang menuntun temen gue, sebut saja namanya Bunga, yang terlihat kesulitan berjalan diantara batu licin menuju spot blue fire. Setengah jam kemudian kami sudah bisa melihat api biru. Dengan peralatan seadanya, alhamdulillah yah, gue bisa mengabadikan moment indah api biru walaupun cuma dengan kamera handphone.

Blue Fire Kawah Ijen

Rasanya sayang kalau sudah jauh jauh datang tapi nggak ngeliat langsung gimana cara penambang mengambil belerang. Hampir sekitar 10 menit gue main main di bawah dan melihat proses pencungkilan belerang yang dilakukan para penambang. Eh eh, tetiba angin bertiup ke arah kami, bau belerang terasa menyengat dan membuat dada sedikit sesak. Dengan gesit gue capai masker yang gue kalungin di leher dan bernafas seperti biasa. Di sini gue sempat membeli oleh oleh yang sengaja dibawa oleh penambang Belerang. Saat itu gue bertemu dengan Pak Wito, beliau terlihat bersemangat menjajakan souvenir khas Kawah Ijen yang berbahan dasar belerang yang dibentuk menggunakan cetakan agar agar. Jadilah berbagai macam bentuk hewan seperti kepiting, kura kura, hello kitty, dan pesawat.

Buat kalian yang pengen pakai jasa guide, nih gue kasi no hp penambang belerang Kawah Ijen.
1. Pak Wito - 0822 5703 1552
2. Pak Muryanto - 0823 3410 6311

 zackamega.com bersama pak Wito, penambang belerang yang sekalian menjajakan souvenir berbahan dasar belerang.

Belerang Kawah Ijen

Selesai mengambil video, gue naik dan bergabung bersama rombongan di atas. Jarum jam menunjuk angka 4.45 pagi, suasana sudah mulai terang. Kami sempat menunggu sampai matahari terbit, tapi sayangnya cuaca saat itu berawan, jadi matahari terlihat malu dan bersembunyi dibalik awan. Jam 5.55 pagi kami bersiap turun menuju pos Paltuding dan mengucapkan selamat jalan kepada pak Bahri. Selesailah perjalanan mengunjungi Kawah Ijen. Di lain waktu dan kesempatan, gue rasanya pengen balik lagi deh ke sini.


Tak jauh diantara kepulan asap itulah para penambang mengambil belerang, menuruni jalan berbatu cadas dan berbahaya.

View Gunung Ranti diambil dari Kawah Ijen

livejournalofasad.com bersama Pak Bahri


Rian, Eka Dewi, Asad, Eka Handa, Zack

Perjalanan pulang 

14 comments:

Taman Nasional Baluran - Africa Van Java

January 11, 2017 Hijab Traveller 4 Comments

Setelah 10 jam berada di dalam bus, dari duduk yang teratur sampai selonjoran dan rebahan, kadang sambil tidur ayam diantara tempat duduk dalam bus. Akhirnya kami pun sampai di Banyuwangi jam 3.10 pagi. Sebelumnya kami sudah memesan sebuah mobil untuk mengexplore kawasan Banyuwangi. Biaya sewa mobil selama 24 jam di Banyuwangi adalah 400rb sudah dengan supir, jadi kita tinggal bilang, mau diantar kemana. Jika terlambat dari waktu yang ditentukan, kita diharuskan membayar sebesar 50rb per jam. Jangan lupa bayarin makan drivernya juga yah, hehe.

Plan awal kami sampai di Banyuwangi adalah jam 12 malam, dikarenakan terlambat 3 jam, kami mengurungkan niat pergi ke Kawah Ijen alias diundur satu hari. Akhirnya kami memutuskan untuk mengunjungi Taman Nasional Baluran yang terkenal dengan julukan Afrikanya Indonesia. Secara administratif, Taman Nasional Baluran termasuk dalam wilayah Situbondo, tapi jaraknya lebih dekat dari Banyuwangi.

Jam 6 pagi kami sudah sampai di depan pintu gerbang Taman Nasional Baluran. Sayang banget saudara-saudara, kami belum bisa masuk karena gerbangnya masih tutup, hehe.. Sembari menunggu pintu gerbang dibuka, kami pergi mencari sarapan dulu biar kuat menghadapi kenyataan karena perjalanan ini masih panjang banget. Gue juga harus mencari nasi, karena sepanjang perjalanan dari Malang sampai ke Banyuwangi, yang bisa gue makan cuma soto, soto dan soto, itu juga kadang dibagi dua. *Drama susah makan.*

Selesai sarapan, kami pergi lagi ke Taman Nasional Baluran. Alhamdulillah yah, pintu gerbangnya sudah dibuka. Harga tiket masuk Taman Nasional Baluran adalah 15rb per orang. Kita harus menempuh perjalanan 12km untuk mencapai Savana Bekol. Jalanan masuk ke dalam padang savana cukup jauh dan memakan waktu sekitar satu jam lebih, dikarenakan kondisi jalan terlihat buruk dan kadang berbatu.

Sepanjang perjalanan kita akan disambut pemandangan hutan musim yang lebat kurang lebih 5 km. Pada musim kemarau hutan ini selalu kering, warna daun akan terlihat kecoklatan dan rawan kebakaran. Dikarenakan gue berkunjung di bulan Desember, otomatis suasana yang kami lihat adalah pemandangan alam yang hijau.

Pohon kering di Baluran
Sesi pemotretan selebgram

Taman Nasional Baluran luasnya 25 ribu hektare. Mempunyai beberapa jenis hutan, satwa, dan tumbuhan. Ekosistem hutannya terdiri dari tipe vegetasi savana, hutan mangrove, hutan musim, hutan pantai, hutan pegunungan bawah, hutan rawa dan hutan yang selalu hijau sepanjang tahun. Sekitar 40% diantaranya merupakan vegetasi savana.

Tumbuhan di Taman Nasional Baluran ada 444 jenis yang masuk dalam 100 famili. Keseluruhan tumbuhan yang ada termasuk kedalam 24 jenis tumbuhan langka, 265 tumbuhan herbal, dan 37 jenis mangrove yang tumbuh secara alami. Selain tumbuhan, terdapat 26 jenis mamalia juga di sini, diantaranya banteng, kerbau, kijang, rusa, macan tutul, dan kucing bakau. Sebanyak 155 burung juga menggantungkan hidup di hutan ini.

Daya tarik Taman Nasional Baluran selain Savana Bekol adalah Pantai Bama, hutan mangrove yang mempesona dan menara pantau. Setelah menempuh perjalanan yang kurang nyaman di dalam mobil, kami melihat sebatang pohon kokoh jomblo yang daunnya udah pada rontok dan memutuskan berhenti sejenak untuk berfoto.

Dari dalam mobil kami sudah diingatkan sama driver untuk hati-hati, karena padang rumput yang luas menjadi tempat untuk para ular berkeliaran dan membuat sarang. So, perhatikan langkah kalian guys, jangan sampai liburan bikin kamu jadi kenapa-kenapa karena kurang hati-hati. Kami melanjutkan perjalanan kembali untuk mengitari taman luas yang menjadi tempat hidup ratusan binatang, dalam perjalanan kami melihat ayam hutan, rusa, kerbau, gajah, burung hutan, dan banteng. Setelah melewati Savana Bekol, kami menuju Pantai Bama yang jaraknya sekitar 3km lagi.


In frame www.zackamega.com dengan tengkorak kepala Banteng
In Frame, www.livejournalofasad.com bergaya diatas jeep 

Sayangnya pas gue kesana cuaca lagi mendung, gelap, jadinya cuma main ayunan disekitaran pantai. Waktu yang mepet juga jadi alasan klasik sampai ga sempat main ke area hutan mangrove. Untungnya walau cuaca mendung, gue sempat naik ke atas menara pantau. Dari atas kita bisa melihat pemandangan Taman Nasional Baluran 360 derajat, Savana bekol terlihat begitu luas dan kita bisa melihat Gunung Baluran dari atas menara. Untuk menaiki menara pantau, kita harus berjalan menaiki bukit kecil yang sudah tertata seperti tangga. Disarankan untuk berhati hati ya, namanya juga menara, anak tangganya kecil-kecil.

Setelah puas menikmati permandangan dan hari mulai panas, kami sudahi kunjungan singkat di Taman Nasional Baluran. Next mau pergi lagi ga yaaaa? semoga ada umur panjang supaya bisa menikmati sensasi Afrika yang sesungguhnya, dengan padang rumput menguning dan tanah yang gersang. Singkat cerita, mobil kami melaju ke suatu tempat. Kemana yaaaa??

Abaikan muka bantal yang ga tidur dan belum mandi, haha






4 comments: